Aku, kali ini ingin menatap sepi..
Meski terlihat menyedihkan bagimu,
biar saja.
Padahal…angin di luar sana bergerak hebat., tapi aku lebih memilih terpekur sepi..
Sibuk memikirkan trilogi;
Samudra, Si Pejalan Kaki, dan Manusia Kaku yang Tak Punya Pensil Warna.
Ah..entah mengapa aku jadi begitu membencinya.., bukan kamu.
Aku kalut, sempat…
Belum kukenali; apakah karena lengang ini,
ataukah karena balutanmu dan trilogi,
atau mungkin…memang sudah tuntutan skenario?
Belum kukenali, dan aku tak ingin menyalahkan diri.
Ini hanya singkat, terlalu singkat
untuk hal yang kusadari ternyata telah cukup berat.
Belum kukenali, sampai saat aku terpaksa pergi.
Dan sepi.
rebahkan tangguhmu
lepaskan perlahan
kau akan mengerti semua……